Senin, 27 September 2010

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A. Peristiwa Tumbuh dan Berkembang
Pernahkah kamu mengamati tumbuh-tumbuhan atau hewan yang ada di
sekitarmu? Tumbuhan atau hewan-hewan tersebut semula kecil. Setelah
beberapa lama tumbuh menjadi besar. Peristiwa bertambahnya ukuran makhluk
hidup itulah yang disebut dengan pertumbuhan. Ketika mengalami pertambahan
ukuran (tumbuh) tersebut, makhluk hidup juga mengalami berbagai perubahan.
Perubahan-perubahan pada makhluk hidup yang mengiringi pertumbuhan disebut
dengan perkembangan.

Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dilihat dari bertambah besar dan tingginya
batang. Sedangkan perkembangannya dapat dilihat dengan adanya perubahanperubahan
pada bentuk batang, daun, akar, munculnya bunga, dan terbentuknya
buah. Adapun pertumbuhan pada hewan dapat dilihat dari semakin besarnya
badan hewan tersebut, sedangkan perkembangannya dapat disaksikan dari
perubahan pada tubuh dan kelakuan hewan tersebut. Misalnya, burung kecil
setelah menetas belum dapat terbang, namun setelah besar dia akan belajar
terbang dan mencari makan sendiri.

Begitu pula pada manusia, pertumbuhan pada manusia dapat dilihat dari
bertambah besar dan tingginya tubuh. Sedangkan perkembangan pada manusia
dapat dilihat baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik misalnya, terjadi
perubahan bentuk tubuh dari anak-anak menuju dewasa. Suara anak-anak juga
berbeda dari suara orang dewasa. Secara psikis anak-anak biasanya sangat
manja dan membutuhkan perlindungan dari orang dewasa, setelah menginjak
usia remaja dan dewasa maka manusia akan menjadi lebih mandiri. Perubahan
makhluk hidup dari muda menjadi tua juga merupakan salah satu bentuk
perkembangan.

B. Mengapa Makhluk Hidup Tumbuh dan Berkembang?
Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tahukah
kamu, apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan itu?

1. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat
balik (irreversible). Penambahan bomassa ditandai dengan penambahan
berat, panjang, volume, jumlah sel, dan lain-lain. Pertumbuhan pada makhluk
hidup dapat dilihat dari perubahan ukurannya. Oleh karena itu, pertumbuhan
dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan
antara lain sebagai berikut.
a. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
b. Terjadi peningkatan jumlah sel.
c. Terdapat penambahan kuantitatif individu
d. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat.
e. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
f. Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh
lagi.

Pertumbuhan dapat terjadi karena tubuh makhluk hidup tersusun atas
sel-sel. Sel-sel tersebut dapat membelah diri menjadi jumlah kelipatannya.
Bertambahnya jumlah sel menyebabkan penambahan ukuran tubuh makhluk
hidup.

Pada usia dewasa, pembelahan dan pembentukan sel-sel baru hanya
berfungsi untuk memperbaharui sel-sel yang rusak. Pada usia tua, kemampuan
membelah diri sel generatif semakin menurun, sehingga sel-sel yang
tua dan rusak sudah tidak bisa cukup tergantikan oleh sel-sel yang baru dan
akhirnya sel-sel baru tidak terbentuk lagi.

2. Perkembangan
Selama pertumbuhan, makhluk hidup juga mengalami perkembangan.
Perkembangan merupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat
spesifik. Perubahan struktur dan fungsi tersebut menyebabkan bagian-bagian
penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna, dan kompleks. Adapun ciriciri
perkembangan antara lain sebagai berikut.
a. Terjadi peningkatan kualitatif individu
b. Adanya proses kedewasaan.
c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat.
d. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses

perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.
Peristiwa perkembangan selalu penyertai pertumbuhan. Ketika terjadi
proses pertumbuhan, terbentuk organ dengan fungsi-fungsi khusus. Organ
tubuh yang terbentuk berfungsi sesuai dengan tujuan dibentuknya organ tubuh
tersebut. Perubahan bentuk fisik dan sifat individu sering dipengaruhi oleh
berfungsinya organ.

1. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Hewan dan Manusia

Pertumbuhan dan perkembangan hewan terjadi di seluruh bagian
tubuhnya. Pertumbuhan tersebut menyebabkan bagian-bagian tubuh hewan
semakin besar atau semakin panjang. Pertumbuhan dan perkembangan yang
terjadi pada hewan dan manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal)
makhluk hidup dan faktor dari luar (eksternal).

a. Faktor internal
Faktor dari dalam tubuh makhluk hidup yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan antara lain sebagai berikut.

1) Gen
Gen merupakan faktor penentu sifat yang diturunkan dari
induknya. Sifat-sifat yang diturunkan dalam gen setiap jenis hewan
berbeda.

2) Hormon
Hormon memengaruhi aktivitas di dalam tubuh. Hormon yang
memengaruhi pertumbuhan hewan dan manusia disebut hormon
somatotrof.

b. Faktor eksternal
Pertumbuhan dan perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor dari
luar. Faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
hewan dan manusia adalah sebagai berikut.

1) Makanan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber
tenaga dan zat pembangun tubuh. Makanan sebagai sumber tenaga
adalah karbohidrat, sedangkan sumber pembangun tubuh adalah
protein. Ketercukupan kebutuhan makanan akan menjadikan hewan
atau manusia tumbuh optimal.

2) Sinar matahari
Sinar matahari diperlukan dalam pengubahan provitamin D
menjadi vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan
fosfor dari makanan.

3) Aktivitas fisik
Kegiatan fisik, misalnya olahraga dan latihan, akan dapat
memperbesar ukuran otot dan tulang.

4) Suhu
Suhu yang sesuai diperlukan dalam pertumbuhan hewan
maupun manusia.

2. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan interaksi antara faktor
dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan antara lain sebagai berikut.

a. Hormon
Hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan antara lain sebagai berikut.

1) Auksin
Auksin berfungsi untuk pertumbuhan dan penghambatan
pertumbuhan, dormansi, pembentukan bunga dan buah, serta
penuaan dan pengguguran.

2) Giberelin
Fungsi giberelin adalah merangsang pembelahan sel serta
merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan
dalam perkecambahan. Giberelin juga merangsang pembentukan
tunas, menghilangkan dormansi biji, dan merangsang pertumbuhan
buah secara parthenogenesis.

3) Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah.
Sitokinin yang ditemukan pertama kali adalah kinetin. Sitokinin yang
terdapat pada Zea mays adalah zeatin. Fungsi sitokinin adalah
merangsang pembelahan sel, merangsang pembentukan tunas pada
batang maupun pada kalus, menghambat efek dominansi apikal, dan
mempercepat pertumbuhan memanjang.

4) Asam absisat
Tidak semua hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan,
sebab ada juga yang menghambat pertumbuhan, yaitu asam absisat.
Fungsi asam absisat adalah menghambat pembelahan dan pemanjangan
sel, menunda pertumbuhan atau dormansi, merangsang
penutupan mulut daun di musim kering, dan membantu peluruhan
daun pada musim kering.

b. Genetik
Faktor genetik yang diturunkan dari induknya sangat memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Adapun faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Suhu
Suhu lingkungan berpengaruh terhadap respirasi, fotosintesis,
transpirasi, dan reproduksi.

b. Cahaya
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
Namun, pada saat proses perkecambahan, cahaya justru menghambat
pertumbuhan kecambah. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat yang
gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan di tempat yang terang.
Pertumbuhan yang cepat di tempat yang gelap disebut etiolasi.

c. Kelembaban
Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan air (transpirasi)
serta penyerapan makanan dan air. Jika kelembaban udara rendah maka
transpirasi akan berlangsung cepat sehingga memacu tumbuhan untuk
menyerap makanan dan air. Keadaan ini dapat memacu pertumbuhan
tumbuhan.

d. Oksigen
Oksigen memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan
yang besar untuk menyimpan oksigen. Oksigen ini dimanfaatkan
tumbuhan untuk respirasi.

e. Air dan zat hara
Zat hara merupakan sumber energi dan sumber materi untuk
pembentukan berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan tanaman. Air sangat diperlukan pada saat perkecambahan
biji. Air juga sangat penting untuk membentuk vakuola sel dan
mengaktifkan enzim. Air berfungsi sebagai pelarut zat hara agar dapat
masuk ke dalam sel akar secara difusi.

C. Metamorfosis dan Metagenesis
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup tertentu ada
yang disertai dengan perubahan bentuk pada tubuhnya.

1. Metamorfosis
Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk pada tubuh
hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Proses metamorfosis melibatkan perubahan bentuk atau struktur
melalui beberapa tahap pertumbuhan sel dan differensiasi sel.
Metamorfosis ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

a. Metamorfosis sempurna (holometabolisme)
Metamorfosis disebut sempurna apabila hewan mengalami
perubahan bentuk secara nyata dengan tahapan-tahapan yang
jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum
menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu
akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di
dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya
ulat akan berubah menjadi kepompong (pupa) dan
akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.

b. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabolisme).
Metamorfosis disebut tidak sempurna apabila
perubahan tubuh yang terjadi tidak mencolok. Contoh
metamorfosis tidak sempurna terjadi pada kepik,
jangkrik, dan belalang. Pada hewan-hewan tersebut
proses menjadi hewan dewasa melalui perubahan dari
bentuk nimfa terlebih dahulu

2. Metagenesis
Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat
terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini
dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya pergiliran keturunan
atau pergantian siklus, yaitu:

a. Siklus seksual (generatif)
Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.
b. Siklus aseksual (vegetatif)
Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar