Senin, 27 September 2010

SISTEM PERNAPASAN

A. Organ Penyusun Sistem Pernapasan

Sistem pernapasan bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara
ke dalam dan keluar tubuh. Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah
oksigen, sedangkan yang dikeluarkan adalah karbon dioksida. Sistem pernapasan
berfungsi untuk memasok oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen digunakan oleh sel
tubuh untuk membakar sari-sari makanan supaya dihasilkan tenaga. Tenaga
berguna untuk melakukan segala aktivitas hidup.

Udara yang dihasilkan dari proses pembentukan energi ini adalah karbon dioksida. Nah, karbon dioksida ini kemudian dikeluarkan oleh tubuh melalui organ pernapasan juga. Oleh karena itu, di dalam bernapas, terdapat kegiatan menarik dan membuang napas.

Aktivitas pernapasan melibatkan beberapa organ. Adapun organ pernapasan

1. Hidung

Terkadang manusia dapat bernapas melalui mulut karena pada pangkal rongga mulut selain terdapat saluran cerna juga ada cabang menuju saluran napas yang disebut tenggorokan.Meskipun sebenarnya mulut hanyalah alat pernapasan darurat pada saat hidung tidak bisa melakukan pernapasan dengan baik, misalnya pada saat hidung tersumbat.

Di dalam hidung terdapat rambut-rambut yang berguna untuk menyaring kotoran yang masuk bersama udara pernapasan sehingga udara yang masuk ke dalam paru-paru relatif bersih. Berbeda apabila kamu bernapas menggunakan mulut, udara pernapasan yang masuk tidak akan tersaring dengan baik. Lagipula saluran pernapasan yang efektif adalah melalui rongga hidung.

2. Faring
Faring terletak di belakang mulut, tempat yang dilewati oleh udara,
makanan, dan air.

3. Laring
Laring merupakan kotak suara tempat diproduksi suara.

4. Trakhea
Trakhea sering disebut juga sebagai tenggorokan, merupakan sebuah
pipa udara yang mempunyai ruas-ruas menyerupai tumpukan cincin. Saluran
ini menuju ke arah bronkus.

5. Bronkus
Merupakan saluran yang membawa udara dari trakhea menuju ke paruparu.

6. Paru-paru
Di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang lebih
kecil disebut bronkioli.

7. Bronkioli
Merupakan cabang dari bronkus yang berada di dalam paru-paru.

8. Alveoli
Alveoli merupakan sejumlah kantung udara yang terdapat di dalam paruparu.
Dinding alveoli ini tipis dan menopang jaringan-jaringan kapiler, yaitu
saluran halus yang berisi darah. Udara menembus dinding alveoli pada batas
antara paru-paru dan kapiler darah.
dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.

B. Bernapas

Bernapas merupakan
aktivitas yang sangat vital bagi kehidupan. Kalau tidak bernapas makhluk
hidup pasti akan mati. Sebenarnya bagaimana sih proses pernapasan
berlangsung? Ayo, kita pelajari keterangan berikut ini.
Mekanisme pernapasan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut.

1. Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot
antartulang rusuk. Otot antartulang rusuk luar berperan mengangkat
tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk dalam berperan
menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.
Mekanisme pernapasan dada dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk
sehingga rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam
rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

b. Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya
tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang
kaya karbon dioksida keluar.

2. Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya
melibatkan aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan
rongga dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap
sebagai berikut.

1. Fase inspirasi
Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma
mendatar. Akibatnya, rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil
sehingga udara luar masuk.

2. Fase ekspirasi
Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma
(kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada
mengecil dan tekanan menjadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari
paru-paru.

D. Masalah yang Timbul pada Pernapasan

Semua organ tubuh dapat mengalami masalah atau kelainan dan penyakit.
Apalagi pernapasan sangat berhubungan dengan udara luar yang acapkali
mengandung kuman penyakit atau cemaran. Selain itu, kelainan organ juga dapat
menimbulkan masalah dan penyakit. Berikut beberapa kelainan dan penyakit yang
dapat terjadi di seputar organ pernapasan.

1. Pada Jalan Udara Nasal (Hidung)

a. Alergi

Alergi yang terjadi dapat bermacam-macam. Alergi karena debu dapat
menimbulkan bersin-bersin, lalu rongga hidung membengkak dan gatal
sehingga terjadi batuk-batuk baik ringan maupun berat. Kemudian ada
pula individu yang rentan terhadap serbuk sari. Selaput lendir hidung dan
mata menjadi bengkak dengan disertai keluarnya ingus dan bersin-bersin.
Reaksi alergi dapat dikurangi dengan memberikan senyawa antihistamin
atau pereda alergi.

b. Selesma (pilek yang mengiringi influensa)
Selesma merupakan kondisi hidung berair atau mungkin tersumbat
lendir diikuti dengan hilangnya sensitivitas indera penciuman. Selesma
disebabkan oleh infeksi virus. Pada umumnya dapat sembuh sendiri
setelah beberapa hari.

c. Mimisan
Mimisan terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di dalam
hidung. Mimisan sering terjadi pada anak-anak. Namun, dapat pula terjadi
pada orang dewasa yang memiliki hipertensi dan gejala stroke.

d. Polip
Polip ini merupakan jenis tumor jinak yang menyumbat sebagian
jalan udara pada hidung. Sering menimbulkan suara yang sengau dan
dapat mengakibatkan kesulitan bernapas. Polip dapat dibuang melalui
operasi.

e. Rhinitis
Rhinitis merupakan radang selaput hidung yang disebabkan oleh
bakteri. Dapat pula disebabkan oleh selesma maupun alergi.

2. Pada Sinus
Sinusitis berupa peradangan yang bisa menyebabkan sakit kepala dan
nyeri pada tulang pipi.

a. Laringitis
Laringitis merupakan peradangan pada kotak suara yang menimbulkan
suara menjadi lirih bahkan mungkin dapat tidak terdengar sama
sekali. Dapat disembuhkan dengan jalan mengistirahatkan pita suara.

b. Trakheitis
Trakheitis berupa peradangan pada trakhea yang pada umumnya
disebabkan oleh infeksi virus.

c. Bronkhitis
Bronkhitis merupakan peradangan pada bronkhus yang
disebabkan oleh infeksi dan dapat diperparah oleh asap, misalnya
asap rokok dan asap polusi.

d. Pneumonia
Pneumonia diawali dengan adanya gejala radang pada paruparu
dan paru-paru terisi dengan cairan radang. Pneumonia
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Dapat pula disebabkan
oleh asap rokok dan asap polusi.

e. Pleuritis
Pleuritis berupa radang selaput yang menyelubungi paru
yang disebut sebagai selaput pleura. Radang ini sering diikuti
rasa nyeri.

f. Tuberkulosis paru
Tuberkulosis paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit.
Infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan atas disebut pula sebagai
infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), sering terdapat pada anak-anak atau
penduduk di wilayah yang kurang sehat. Beberapa penyakit pernapasan
seperti asma (sesak napas) disebabkan oleh faktor genetik, dapat berupa
penyempitan saluran napas dan paru-paru.

SISTEM PENCERNAAN

A. Sistem Pencernaan pada Manusia

Kita memerlukan energi untuk melakukan aktivitas. Energi tersebut berasal
dari bahan makanan yang dicerna oleh tubuh. Bagian tubuh yang berfungsi
mencerna bahan makanan disebut sistem pencernaan. Sistem pencernaan terdiri
atas beberapa organ dan saluran pencernaan.
Secara umum proses pencernaan adalah terdiri atas dua jenis, yaitu proses
mekanis dan proses kimiawi.

1. Proses Mekanis

Pencernaan secara mekanis dilakukan melalui gerakan-gerakan seperti
mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan.
Fungsi pencernaan mekanis adalah mengubah ukuran makanan menjadi
lebih kecil sehingga mudah dicerna. Fungsi proses mekanis lainnya seperti
memompa dan mendorong makanan adalah untuk memindahkan makanan
dari saluran cerna satu ke saluran cerna berikutnya.
Gerakan makanan pada organ pencernaan mulai dari kerongkongan,
lambung sampai usus adalah gerak
peristaltik. Gerak peristaltik berupa gerak
mengkerut untuk mendorong atau memompa
makanan dan gerakan mengembang
untuk menerima makanan dari posisi
saluran sebelumnya.

2. Proses Kimiawi
Makanan diproses secara kimiawi di
dalam sistem pencernaan menggunakan
bahan kimia yang dihasilkan oleh saluran
cerna yang disebut enzim. Enzim adalah
suatu protein yang mempunyai kerja
mempercepat terjadinya reaksi kimia.
Dengan bantuan enzim, bahan makanan
dicerna menjadi bahan lain yang lebih
sederhana dan mudah diserap oleh tubuh
untuk selanjutnya menjadi sari makanan
yang akan diedarkan oleh darah ke seluruh
tubuh.

Urutan organ dan saluran yang dilewati oleh makanan
di dalam sistem pencernaan adalah sebagai
berikut.

1. Mulut
Mulut merupakan salah satu organ pencernaan yang pertama kali bekerja
melakukan pencernaan makanan. Di dalam mulut, makanan akan dicerna
secara sadar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian yang
terdapat di dalam organ mulut adalah gigi, lidah, kelenjar ludah, dan lain
sebagainya.

Di dalam mulut terjadi proses pencernaan mekanis dan kimiawi sebagai
berikut.

a. Proses mekanis

Proses pencernaan secara mekanis di dalam mulut dilakukan
melalui gerakan-gerakan mengunyah, menghancurkan, dan menelan
makanan. Fungsi mengunyah tersebut bertujuan mengubah makanan
menjadi berukuran lebih kecil sehingga mudah dicerna. Sedangkan fungsi
menelan adalah mendorong makanan supaya masuk ke dalam saluran
selanjutnya, yaitu kerongkongan.

b. Proses kimiawi

Proses pencernaan kimiawi di dalam mulut dilakukan oleh enzim
ludah. Ludah dikeluarkan oleh kelenjar ludah yang berfungsi untuk
membantu pencernaan makanan.
Pada ludah terkandung beberapa komponen, antara lain sebagai
berikut.

1) Enzim maltase atau ptialin
Enzim ini berfungsi untuk mencerna makanan yang mengandung
karbohidrat yang disebut pati (amilum) menjadi gula sederhana yang
disebut maltosa.

2) Air
Air berfungsi untuk membasahi makanan supaya mudah dicerna.

3) Enzim lisosom
Enzim ini berfungsi sebagai antibakteri karena bersifat asam.

4) Lendir
Lendir pada ludah berfungsi untuk menggumpalkan makanan
supaya lebih mudah ditelan.

5) Aminoglobulin
Merupakan zat semacam putih telur. Aminoglobulin berfungsi
untuk menetralkan makanan yang bersifat asam.

6) Garam-garam

2. Lidah

Lidah merupakan organ yang terdapat di
dalam mulut. Salah satu fungsi lidah adalah
untuk merasakan makanan. Pada lidah terdapat
ujung saraf pengecap yang disebut sebagai
papila lidah. Papila dapat menerima rangsang
rasa manis, asin, pahit, dan asam.

Salah satu manfaat papila pengecap adalah supaya
kegiatan makan menjadi menyenangkan karena
ada rasa nikmat dalam mengecap makanan.
Coba perhatikan lidah kamu! Bintil-bintil kecil
pada lidah itulah yang disebut sebagai papila
lidah.

Wilayah pengecapan rasa pada lidah berbeda-beda.

a. Papila lidah perasa manis terdapat pada ujung lidah sampai ke tepi lidah
bagian ujung (depan).

b. Pada bagian agak tengah terdapat sekumpulan papila lidah untuk
merasakan asin.

c. Bagian tepi lidah tengah digunakan untuk merasakan asam.

d. Pada bagian pangkal lidah yang berbatasan dengan kerongkongan
terdapat papila lidah yang merasakan pahit. Oleh karena itu, apabila kamu
menelan makanan yang pahit akan sangat terasa di bagian ini (depan
kerongkongan).

e. Papila-papila lidah terutama bagian tengah sampai depan sangat peka
terhadap rasa pedas.

3. Kerongkongan

Makanan yang telah dicerna dengan baik pada rongga
mulut, selanjutnya akan ditelan dan masuk ke dalam
oesophagus atau kerongkongan. Pada batas antara rongga
mulut dengan kerongkongan ini terdapat cabang antara
saluran yang menuju kerongkongan dengan saluran
pernapasan (tenggorokan).

Apabila makan secara
tidak hati-hati maka makanan dapat masuk ke dalam rongga
napas yang mengakibatkan tersedak. Kerongkongan sering
disebut sebagai jembatan antara rongga luar pencernaan
(mulut) dengan saluran pencernaan dalam.
Lambung

4. Lambung

Lambung merupakan saluran cerna berikutnya setelah makanan
melewati kerongkongan. Lambung berbentuk menyerupai kantong yang
memiliki dinding tebal. Sebelah dalam lambung dilapisi oleh epithelium.
Epithelium mengandung kelenjar-kelenjar pencernaan.
Kelenjar pencernaan pada lambung menghasilkan suatu senyawa
asam yang sering disebut sebagai getah lambung.

Getah lambung sebagaimana ludah, berfungsi untuk mencerna makanan. Pencernaan
makanan mulai dari lambung ini dilakukan secara tidak sadar oleh tubuh.
Getah lambung mempunyai kandungan senyawa-senyawa berikut.

a. HCl
HCl atau asam klorida adalah senyawa yang bersifat asam. Kadar
HCl dalam getah lambung adalah 0,5 % dari total getah lambung. HCl
berfungsi sebagai disinfektan atau pembunuh kuman dan mengubah
pepsinogen menjadi pepsin. HCl juga merangsang usus, hati, dan
pankreas untuk mencerna makanan. Pepsin yang dihasilkan dari
pemecahan pepsinogen akan mencerna protein menjadi protein yang
lebih sederhana (albuminosa dan pepton).

b. Enzim lipase
Enzim lipase berfungsi untuk mencerna lemak.

c. Hormon gastrin
Hormon gastrin berfungsi mengaktifkan kelenjar-kelenjar pada
lambung untuk mengeluarkan getah lambung.
Pencernaan pada lambung terjadi melalui proses mekanis dan kimiawi
sebagai berikut.

a. Proses mekanik
Ketika lambung mencerna makanan secara mekanis, otot lambung
akan mengerut dan mengembang dengan gerakan seperti meremas
untuk mencampur makanan dengan getah lambung.

b. Proses kimiawi
Proses kimiawi yang terjadi di dalam lambung dilakukan oleh getah
lambung

Selanjutnya makanan yang sudah dicerna oleh lambung berupa bubur
halus yang disebut kimus akan meninggalkan lambung menuju usus halus.

5. Usus Halus
Usus halus (intestinum) terdiri atas 3 bagian, yaitu usus 12 jari
(duodenum), jejenum, dan ileum.

a. Usus 12 jari (duodenum)
Usus 12 jari terletak paling dekat dengan lambung. Disebut dengan
istilah 12 jari karena panjangnya kurang lebih 12 kali ruas jari. Sebelum
memasuki usus 12 jari, setelah makanan dicerna oleh lambung, makanan
akan melalui jalan keluar lambung menuju usus 12 jari yang berbentuk
kleb yang disebut pylorik. Pylorik ini berfungsi untuk mengatur jalan
masuknya makanan menuju usus 12 jari.

b. Jejenum
Setelah makanan melewati usus 12 jari, makanan akan masuk ke
dalam saluran intestinum berikutnya, yaitu jejenum atau disebut juga
intestinum bagian tengah.

c. Ileum
Ileum merupakan bagian paling akhir dari intestinum.
Dinding dalam usus halus dilapisi oleh bermiliar-miliar
tonjolan mikroskopis menyerupai jari. Tonjolan ini disebut
villi. Kelenjar pada usus halus menghasilkan getah cerna
yang akan mencerna makanan yang masuk ke dalam usus
halus dan menyaring bagian yang dapat melewati villi dan
mengandung air.

Bagian yang diserap usus melalui villi
berupa sari makanan yang masuk ke dalam pembuluh darah
untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. Zat sisa
pencernaan makanan akan dikeluarkan oleh tubuh melalui
rektum atau usus besar kemudian keluar ke anus menjadi
feses atau tinja.

Proses pencernaan pada usus halus hampir sebagian
besar dilakukan secara kimiawi. Adapun getah usus halus
tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Enterokinase
Enterokinase merupakan enzim yang mengubah tripsinogen menjadi
tripsin.

b. Erepsin
Enzim erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.

c. Maltase
Maltase pada usus halus berperan mengubah maltosa menjadi
glukosa.

d. Lipase
Enzim lipase pada usus halus akan mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.

e. Sekretin
Sekretin merupakan hormon pada usus halus yang akan merangsang
sekresi enzim-enzim pada usus halus.

6. Usus Besar (Rektum)

Usus besar (rektum) merupakan saluran pembuangan sisa makanan
menuju lubang pengeluaran (anus). Usus besar memiliki bagian yang disebut
usus buntu. Usus buntu fungsinya belum begitu jelas. Adapun usus besar
merupakan tempat menampung sisa makanan yang sudah tidak dapat
dicerna lagi. Di dalam usus besar tidak terdapat enzim-enzim. Pada bagian
ini proses pencernaan sudah tidak terjadi lagi. Usus besar hanyalah sebagai
jalan keluar serta tempat menampung tinja. Selanjutnya tinja dikeluarkan
melalui anus.

7. Organ-organ Lain pada Pencernaan

a. Hepar (hati)
Hepar merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh.
Hepar terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, terdiri atas 2 bagian
(lobus) yang besar. Fungsi hepar antara lain sebagai berikut.
1) Menyimpan zat-zat makanan seperti vitamin, lemak, dan glukogen.
2) Mengatur suhu tubuh.
3) Mengatur distribusi makanan.
4) Menyimpan darah.
5) Menghasilkan empedu. Empedu ini berfungsi mengemulsikan zat
lemak dan memengaruhi penyerapan vitamin K oleh usus.

6) Menyaring zat-zat racun, termasuk membantu metabolisme obat.
Oleh karena itu, makanan yang mengandung racun, seperti alkohol,
akan dapat merusak fungsi hati atau hepar karena semua racun
dan obat-obatan pasti melewati hepar.

b. Pankreas
Pankreas terletak di dalam rongga perut bagian belakang, bentuknya
memanjang dan menghasilkan getah-getah pankreas. Pankreas juga
mempunyai salah satu fungsi utama mengatur kadar gula dalam darah.
Di dalam pankreas terdapat kelenjar insulin yang menghasilkan hormon
insulin. Fungsi hormon insulin adalah mengubah gula darah yang disebut
glukosa menjadi gula lain bernama glikogen.

Glikogen ini disebut juga sebagai gula otot. Pengubahan glukosa menjadi glikogen mengakibatkan
kadar glukosa darah menjadi stabil. Pada penyakit diabetes atau kencing
manis, kadar gula darah menjadi berlebih dan akibatnya tubuh kurang
sehat.

Getah yang terdapat di dalam pankreas adalah sebagai berikut.

1) Tripsinogen
2) Enterokinase

Enterokinase akan mengubah tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin
selanjutnya akan mengubah amilum menjadi maltosa.

3) Lipase

Lipase berperan mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.

4) NaHCO3

Asam natrium karbonat yang terkandung di dalam getah
pankreas memberi sifat asam pada lemak dan berperan membantu
enzim lipase mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol

B. Gizi dan Kalori

Berbicara mengenai makanan tidak pernah lepas dari
kandungan dan nilai gizi serta kalori yang terdapat dalam
makanan. Fungsi utama makanan yang kita makan adalah
untuk pertumbuhan, menghasilkan tenaga dan kalori,
menjaga kestabilan suhu tubuh, serta untuk proses
metabolisme dan menghasilkan sel-sel baru.

Makanan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu zat organik dan
zat anorganik. Zat organik adalah zat makanan yang berupa
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Adapun zat
anorganik berupa garam-garam mineral dan air.

1. Karbohidrat

Karbohidrat atau sering disebut hidrat arang merupakan zat penghasil
kalori dengan angka kalori 4. Semua jenis serealia, tepung, dan gula
merupakan karbohidrat. Karbohidrat ada 3 jenis, yaitu:

a. Monosakarida
Termasuk ke dalam monosakarida adalah berbagai jenis gula,
yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa.

b. Disakarida
Disakarida disebut juga sebagai gula kompleks. Jenis gula
yang termasuk disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
Gula sukrosa banyak terkandung pada batang tebu.

c. Polisakarida
Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang berupa tepungtepungan.
Beberapa jenis polisakarida antara lain adalah amilum,
selulosa, dan glikogen. Segala jenis padi-padian seperti beras,
jagung, dan gandum mengandung karbohidrat berupa amilum.

Kentang dan berbagai jenis umbi juga mengandung amilum. Sedangkan kayu, kertas,
dan daun mengandung selulosa.
Berikut ini beberapa pernyataan yang menerangkan mengenai
pencernaan karbohidrat.

a. Polisakarida seperti amilum dapat dicerna oleh sistem pencernaan
menjadi disakarida.
b. Disakarida akan dicerna lebih lanjut menjadi monosakarida.
c. Tenaga dihasilkan oleh proses metabolisme monosakarida di dalam sel.
d. Glukosa berperan sangat penting di dalam proses pembentukan tenaga
ini.
e. Karbohidrat sangat penting untuk peningkatan daya tahan tubuh.
f. Karbohidrat juga mengandung serat yang cukup besar sehingga
konsumsi karbohidrat sangat baik bagi percernaan.
g. Konsumsi karbohidrat yang berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya
kencing manis dan juga kegemukan.

2. Lemak
Lemak merupakan penghasil kalori terbesar. Angka kalori yang dihasilkan
lemak adalah 9. Zat lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol.

a. Asam lemak
Asam lemak terdiri atas stearin, palmitin, dan minyak.
b. Gliserol

Pada proses pencernaan, segala jenis lemak yang dikonsumsi
oleh tubuh akan dicerna menjadi asam lemak dan gliserol
oleh enzim lipase.
Lemak terdapat pada kacang-kacangan, keju, susu, margarin,
mentega, dan semua makanan yang digoreng.

Lemak mempunyai peran utama sebagai penyusun jaringan lemak serta
sebagai penghasil energi terbesar. Kelebihan lemak akan disimpan pada jaringan
di bawah kulit sehingga kelebihan lemak akan menimbulkan kegemukan.

3. Protein
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh. Protein mengandung angka kalori 4

Fungsi protein bagi tubuh antara lain sebagai berikut.
a. Menyusun sel dan jaringan tubuh.
b. Menyusun enzim, hormon, dan pigmen.
c. Penghasil tenaga.
d. Memperbaiki dan mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak.
e. Berperan utama dalam proses pertumbuhan.
f. Membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Penyusun utama protein adalah asam amino. Asam amino
penyusun protein ada yang dapat disintesa oleh tubuh dan ada
yang tidak dapat disintesa oleh tubuh. Asam amino penyusun
protein terdiri atas 26 jenis, dibedakan menjadi berikut.

a. Asam amino esensial

Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesa oleh tubuh.
Jumlahnya 10 macam. Kesepuluh asam amino tersebut adalah lisin,
leusin, valin, arginin, triptofan, isoleusin, histidin, treonin, fenilalanin, dan
meteonin. Asam amino esensial hanya dapat diperoleh tubuh melalui
makanan.

Beberapa jenis makanan yang mengandung asam amino
adalah segala produk daging, ikan, susu, telur, kacang-kacangan, tempe,
tahu, dan kedelai. Protein yang dihasilkan oleh hewan disebut protein
hewani, sedangkan protein yang dihasilkan oleh produk tumbuhan disebut
protein nabati.

b. Asam amino non esensial
Merupakan asam amino yang sudah terdapat di dalam tubuh.

4. Garam Mineral

Garam-garam mineral merupakan bahan makanan anorganik yang
berfungsi antara lain untuk menjaga keseimbangan tubuh serta bahan
penyusun tubuh. Beberapa mineral berfungsi untuk bermacam-macam
kegiatan tubuh, termasuk dalam sistem otot dan pembentukan sel. Macammacam
mineral antara lain Na, K, Ca, Mg, P, Cl, Fe, Cu, Mn, F, dan I. Fe (zat
besi) mempunyai peran sangat penting dalam pembentukan sel darah merah
(hemoglobin). Na (natrium) dan K (kalium) sangat penting untuk sistem saraf.
Kalsium (Ca) sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Ca dan K
juga sangat penting dalam proses pembekuan darah untuk menghentikan
pendarahan.

Selain itu, masih ada banyak lagi fungsi mineral di dalam tubuh.
Kekurangan salah satu dari mineral juga dapat menimbulkan penyakit.
Contohnya, kekurangan I (iodium) dapat menimbulkan penyakit gondok dan
kekerdilan. Kekurangan Fe dapat menimbulkan kurang darah (anemia).
Kekurangan fluor (F) dapat menimbulkan kekeroposan gigi. Kekurangan Ca
dapat menimbulkan penyakit keropos tulang dan gigi. Sedangkan kekurangan
K dapat menimbulkan tekanan darah rendah.

5. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang tidak dapat disusun oleh tubuh
(kecuali vitamin A). Vitamin diperoleh tubuh melalui makanan. Vitamin ada
yang larut di dalam air dan ada yang larut di dalam lemak. Vitamin yang larut
dalam air adalah vitamin B dan C. Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak
adalah vitamin A, D, E, dan K.

Macam-macam vitamin beserta kegunaannya adalah sebagai berikut.

a. Vitamin A
Vitamin A berguna untuk kesehatan kulit, selaput lendir, penglihatan,
serta peningkatan daya tahan tubuh. Vitamin A terdapat pada semua
sayuran berwarna hijau dan buah yang berwarna kuning atau kemerahan.
Juga terdapat pada produk-produk hewani seperti ikan, telur, hati, dan
minyak ikan.

b. Vitamin B
Vitamin B ada beberapa jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis vitamin B
dan kegunaannya.

1) Vitamin B1 disebut thiamin, berguna untuk metabolisme karbohidrat
dan penyerapan lemak. Kekurangan vitamin B1 dapat menimbulkan
penyakit beri-beri dan neuritis. Vitamin B1 terdapat pada hati, jantung,
ginjal, otak, susu, kuning telur, bekatul, dan beras.

2) Vitamin B2 disebut riboflavin, berguna untuk penglihatan serta
mempunyai peran utama pada proses oksidasi tubuh. Kekurangan
vitamin B2 dapat menimbulkan rabun dan luka-luka di sekitar mulut.
Vitamin B2 terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran, mentega,
dan kacang-kacangan.

3) Vitamin B6 disebut juga peridoksin, berguna untuk
pertumbuhan, melancarkan kerja urat saraf, dan pembuatan
sel darah merah. Kekurangan vitamin B6 menimbulkan gejala
pellagra, anemia, dan susah buang air besar. Vitamin B6
terdapat pada hati, ikan, daging, dan sayuran.

4) Niasin merupakan salah satu golongan vitamin B. Niasin
berguna untuk proses pertumbuhan dan perbanyakan sel,
perombakan karbohidrat, serta mencegah penyakit
pellagra. Kekurangan niasin dapat menimbulkan penyakit
pellagra. Niasin terdapat pada hati, kol, susu, tomat, ragi,
kedelai, dan bayam.

5) Asam pentanoat merupakan anggota vitamin B yang berguna untuk
kesehatan kulit. Kekurangan asam pentanoat menimbulkan penyakit
dermatitis. Asam pentanoat terdapat pada hati, daging, ragi, dan
beras.

6) Para amino asam benzoat merupakan anggota vitamin B yang
berguna untuk mencegah timbulnya uban pada rambut. Para amino
asam benzoat terdapat pada ragi dan hati.

7) Kolin, kekurangan jenis vitamin B ini akan menimbulkan penimbunan
lemak di sekitar hati dan menimbulkan gangguan pada sistem
pengeluaran (ekskresi) pada kulit dan ginjal. Kolin terdapat pada
beras dan hati.

8) Biotin, kekurangan biotin mengakibatkan gejala menyerupai pellagra
dan menimbulkan penyakit kulit. Biotin terdapat pada ragi, kentang,
hati, ginjal, sayuran, dan buah-buahan.

9) Asam folat atau vitamin B11, berguna untuk pembuatan sel darah
merah. Kekurangan vitamin B11 dapat menimbulkan gejala anemia
atau kurang darah. Vitamin B11 terdapat pada sayuran, hati, dan
ginjal.

10) Vitamin B12 terdapat pada hati atau jeroan lainnya.
Vitamin B secara keseluruhan disebut pula dengan istilah vitamin B
kompleks.

c. Vitamin C
Vitamin C mempunyai fungsi meningkatkan metabolisme tubuh,
memperbaiki jaringan yang rusak, menghaluskan dan memperbaiki struktur
kulit, antipenuaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Kekurangan
vitamin C dapat menimbulkan perdarahan pada gusi dan usus, sariwan,
serta mudah terserang infeksi. Vitamin C terdapat pada buah-buahan.

d. Vitamin D
Vitamin D berguna untuk mengatur kadar kapur dan fosfor pada tulang
dan darah, membantu proses oksidasi, serta memengaruhi kerja kelenjar
endokrin. Kekurangan vitamin D dapat menimbulkan kelainan pada tulang,
antara lain rakhitis. Vitamin D terdapat pada hati, telur, ikan, dan kacangkacangan.

e. Vitamin E
Vitamin E disebut juga tokoferol, berguna mencegah
perdarahan pada ibu hamil, meningkatkan kesuburan, mencegah
penuaan, serta memperbaiki struktur kulit dan rambut. Kekurangan
vitamin E dapat menimbulkan kemandulan, keguguran, otot-otot
lemas, kelumpuhan, serta terjadinya kemunduran pada hipofisis
dan kelenjar anak gondok. Vitamin E terdapat pada kacangkacangan,
kecambah, susu, kedelai, kuning telur, hati, dan ginjal.

f. Vitamin K
Vitamin K berguna untuk proses pembekuan darah.
Vitamin K terdapat pada hati dan sayuran berwarna hijau.

g. Air
Air merupakan komponen terbesar penyusun tubuh manusia.
Pemenuhan kebutuhan air dapat berasal dari minuman, makanan, dan
sayuran.

Fungsi air dalam tubuh adalah sebagai berikut.

1) Sebagai pelarut zat makanan untuk memudahkan proses
pencernaan makanan.
2) Mengaktifkan enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme dan
mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.
3) Sebagai alat angkut berbagai senyawa dan enzim.
4) Mengatur suhu tubuh.

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

A. Rangka

Manusia dapat bergerak karena adanya rangka dan otot. Rangka tersebut
tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja
sama antara rangka dan otot, manusia dapat berjalan, berlari, melompat, dan
sebagainya. Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang
lebih 200 buah. Tulang-tulang tersebut membentuk sistem yang disebut rangka.

Tulang-tulang yang menyusun rangka ada 2 jenis, yaitu tulang keras dan
tulang rawan. Tulang keras atau tulang sejati memiliki sifat keras dan lebih banyak
mengandung zat kapur. Tulang rawan merupakan tulang yang lunak, antara lain
tulang yang menyusun tulang hidung, telinga, dan persendian. Tulang rawan
tersusun atas kolagen protein yang liat dan kenyal serta elastin protein yang lentur.

Tulang pada bayi banyak tersusun atas tulang rawan.
Guna rangka pada manusia adalah:
1. memberi bentuk pada tubuh,
2. melindungi alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung,
3. tempat melekatnya otot dan urat (alat gerak aktif),
4. untuk menguatkan atau mengokohkan tubuh, dan
5. tempat untuk membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang belakang).

Rangka pada manusia terdiri atas 3 bagian, yaitu tengkorak, badan, dan
anggota gerak.

1. Tengkorak
Tengkorak terdiri atas tengkorak wajah (muka) dan tengkorak pelindung
otak.

a. Tengkorak wajah (muka)
Tengkorak wajah terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.

1) Tulang rahang atas
Tulang ini berjumlah 2 buah, merupakan tempat melekatnya gigi
atas serta membatasi dinding rongga hidung.

2) Tulang rahang bawah
Tulang rahang bawah berbentuk huruf U dengan setiap ujungnya
membentuk 2 cabang. Setiap ujung cabang tersebut mempunyai
bentuk menyerupai benjolan yang merupakan tempat tertanamnya
gigi bawah.

3) Tulang langit-langit
Tulang langit-langit terdiri atas 2 buah tulang yang memisahkan
rongga mulut dengan rongga hidung.

4) Tulang pipi
Tulang pipi terdiri atas 2 buah tulang. Tulang pipi bergabung
dengan tulang pelipis membentuk lengkung tulang pipi dan rongga
mata dari bagian samping dan bawah.

5) Tulang pisau luku
Tulang pisau luku terdiri atas 2 buah tulang. Tulang ini merupakan
bagian bawah dari sekat rongga hidung juga merupakan bagian dari
tulang muka. Rongga hidung juga ditutupi dengan dua buah tulang.

b. Tengkorak pelindung otak
Tengkorak pelindung otak terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.
1) Tulang pelipis
2) Tulang ubun-ubun
3) Tulang tapis
4) Tulang dahi
5) Tulang baji
6) Tulang belakang kepala

2. Tulang Badan
Tulang badan terdiri atas lima
macam tulang, yaitu tulang belakang,
tulang rusuk, tulang dada, tulang bahu,
dan tulang panggul.

a) Tulang belakang
Tulang belakang tersusun oleh lima jenis tulang, yaitu tulang leher,
tulang punggung, tulang kelangkang, dan tulang ekor. Bentuk tulang
belakang melengkung menyerupai huruf S berfungsi untuk menjaga
keseimbangan badan.

Tulang leher terdiri atas 7 ruas. Ruas pertama tulang leher disebut
tulang atlas, sedangkan ruas kedua dari tulang leher disebut tulang
pemutar. Tulang punggung sebanyak 12 ruas, tulang pinggang 5 ruas,
tulang kelangkang 5 ruas, dan tulang ekor 4 ruas. Semua ruas tulang
tersebut menyusun rangka tulang belakang.

b) Tulang rusuk
Tulang rusuk terdiri atas:

1) Rusuk sejati
Rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Bagian belakang dari rusuk
sejati melekat pada ruas-ruas tulang punggung dan bagian depan
melekat pada tulang dada.

2) Rusuk palsu
Rusuk palsu berjumlah 3 pasang, berhubungan langsung dengan
tulang belakang. Bagian depan rusuk palsu melekat pada tulang rusuk
di atasnya.

3) Rusuk melayang
Tulang rusuk melayang pada bagian belakangnya melekat pada
tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang.

c) Tulang dada
Terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian hulu, badan (terdiri atas tulang
sejati), dan taju pedang (tersusun oleh tulang rawan). Bagian hulu
merupakan tempat melekatnya tulang selangka, sedangkan bagian badan
merupakan tempat melekatnya tujuh pasang tulang rusuk sejati.

d) Tulang bahu
Tulang bahu terdiri atas:

1) Tulang belikat, membentuk segitiga yang tipis, memiliki 2 tonjolan yang
berbentuk mangkok sendi. Tonjolan yang satu disebut taju paruh gagak.

2) Tulang selangka, berbentuk huruf S, ujung satu melekat pada tulang
dada, ujung yang lain melekat pada ujung bahu.

e) Tulang panggul
Terdiri atas tulang usus, tulang duduk, dan tulang kemaluan.

3. Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak terdiri atas dua bagian, yaitu tulang lengan (tulang
anggota gerak atas) dan tulang kaki (tulang anggota gerak bawah).

a) Tulang Lengan
Tulang lengan tersusun oleh:

1) Bagian atas yang membentuk sendi peluru dengan tulang belikat.
2) Bagian bawah yang membentuk sendi engsel dengan tulang hasta
dan tulang pengumpil.
3) Tulang hasta yang membentuk tulang lengan bawah.
4) Tulang pangkal tangan yang merupakan rangka pergelangan
tangan. Tulang pangkal tangan ini berjumlah 8 buah.
5) Tulang tapak tangan berjumlah 5 buah.
6) Tulang ruas-ruas jari tangan sebanyak 14 buah. Antara
ruas satu dengan yang lain dihubungkan dengan sendi
engsel sehingga bisa ditekuk dan digerak-gerakkan.

b) Tulang kaki
Tulang kaki terdiri atas:

1) Tulang paha yang pada bagian atasnya membentuk
seperti tombol dan membentuk sendi peluru dengan
tulang panggul.

2) Tulang kering, ukurannya besar dan kuat membentuk
sendi engsel dengan tulang paha serta mempunyai
tonjolan pada ujung bagian bawahnya yang disebut
dengan mata kaki dalam.

3) Tulang betis, terdapat di belakang tulang kering. Pada
bagian bawah tulang terdapat mata kaki luar. Tulang betis
berfungsi sebagai tempat melekatnya otot kaki.

4) Tempurung lutut (patella) merupakan bagian dari tungkai.

5) Tulang pangkal kaki, berjumlah 7 buah. Tulang pangkal
kaki ini antara satu dengan lainnya dihubungkan oleh
jaringan pengikat yang membentuk suatu susunan.
Tulang yang terbesar berguna untuk tulang loncat dan tulang tumit.

6) Tulang tapak kaki, sebanyak 5 buah membentuk telapak kaki.

7) Ruas-ruas jari kaki, tersusun dari 14 ruas tulang.

B. Persendian
Sendi merupakan penghubung antara tulang yang satu dengan tulang lainnya.
Tulang-tulang yang membentuk persendian tetap berada di tempatnya karena
diikat oleh jaringan ikat sendi (ligamen). Ligamen memungkinkan terjadinya
gerakan dan dapat membatasi gerakan.

Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sendi mati,
sendi kaku, dan sendi gerak.

a. Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat
digerakkan karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat.
Contoh: Persendian pada tulang tengkorak dan gelang panggul.

b. Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan.
Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan kaki,
persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.

c. Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang
saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi
(cairan sinovial). Minyak sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang
melapisi persendian.

Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi
5 macam, yaitu:

a. Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke
segala arah.
Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang
panggul.

b. Sendi engsel, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu
arah.
Contoh: Persendian pada siku.

c. Sendi putar, yaitu persendian yang
memungkinkan terjadinya gerakan
memutar.

d. Sendi geser, yaitu persendian yang
memungkinkan terjadinya gerakan
bergeser.
Contoh: Persendian pada tulangtulang
pergelangan tangan dan pada
ruas-ruas tulang belakang.

e. Sendi pelana, yaitu persendian
yang memungkinkan terjadinya
gerak dua arah atau gerakan seperti
orang naik kuda.
Contoh: Persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.

C. Sistem Otot
Otot memegang peranan penting di dalam sistem gerak. Fungsi otot adalah
untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh. Oleh karena itu, otot disebut sebagai
alat gerak aktif. Otot berupa jaringan yang bersifat elastis, terdiri atas sel-sel
yang disebut serabut otot. Lebih dari 600 otot tubuh merupakan 40 % dari bobot
tubuh kita.

Berdasarkan atas sel-sel penyusunnya, otot dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

a. Otot polos
Otot polos berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing
dan bagian tengahnya membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar,
terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru,
usus, otot dinding pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos bekerja
lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.

b. Otot lurik
Otot lurik apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran
lurik-lurik. Otot lurik melekat pada rangka sehingga ada yang menyebutnya
otot rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan sebagainya.
Otot lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak kita dan gerakannya
tidak teratur sehingga disebut otot sadar.

c. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun
gerakannya adalah secara tidak sadar. Otot jantung bekerja secara
teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.

a. Otot bekerja dikendalikan oleh sistem saraf atau sistem koordinasi.
Mengenai sistem saraf atau sistem koordinasi ini akan dibahas pada
pelajaran kelas IX.

b. Sistem saraf atau sistem koordinasi ini antara lain dikendalikan oleh otak
dan sumsum tulang belakang. Otot yang sudah distimulasi oleh sistem
koordinasi akan melakukan pergerakan secara aktif.

c. Pada otot polos dan otot jantung, gerakan yang terjadi adalah konstan
dan terus-menerus.

d. Gerakan otot pada usus disebut sebagai gerak peristaltik, yaitu gerakan
seperti memompa yang berfungsi untuk mencerna sekaligus
mengeluarkan sisa makanan.

e. Gerakan otot jantung adalah memompa darah yang bisa dirasakan
sebagai detak jantung, dan lain sebagainya.

f. Gerakan otot lurik atau gerakan sadar tidak secara terus-menerus
dilakukan melainkan hanya akan bergerak pada saat-saat tertentu saja.
Misalnya otot kaki hanya akan bergerak saat kita hendak berlari, melangkah,
dan menendang. Gerakan otot leher hanya terjadi pada saat kita
menengok, menunduk, dan lain sebagainya.

g. Gerakan otot tidak dapat mendorong, melainkan hanya menarik. Oleh
karena itu, untuk menghasilkan gerakan maju dan mundur diperlukan
otot-otot yang bekerja berpasangan dengan efek yang berlawanan. Coba
perhatikan otot lenganmu! Pada bagian atas lenganmu terdapat dua jenis
otot, yaitu trisep dan bisep. Apabila otot bisep mengerut, otot trisep
mengendur akibatnya lengan akan menekuk. Sedangkan jika trisep
mengerut maka bisep mengendur dan lengan menjadi lurus.

D. Gangguan-gangguan pada Sistem Gerak
Sistem gerak dapat mengalami gangguan maupun kelainan. Gangguan atau
kelainan sistem gerak dapat disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, pengaruh
zat makanan, maupun sikap tubuh yang buruk.

1. Gangguan dan kelainan pada tulang

a. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit
kelamin yang menyerang sendi lutut.

b. Kelainan pada tulang karena kecelakaan, misalnya patah tulang
(fraktura), retak tulang (fisura), dan memar.

c. Kelainan tulang karena kekurangan zat gizi, misalnya
kekurangan vitamin D, zat kapur, dan fosfor. Kekurangan zatzat
tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada
proses pembentukan sel-sel tulang.

d. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:

1) Lordosis, yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung
terlalu membengkok ke depan. Jika dilihat dari samping,
tulang belakang tampak tidak lurus.

2) Kifosis, yaitu tulang belakang bagian punggung dan
pinggang terlalu membengkok ke belakang.

3) Skiliosis, yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke
samping kanan atau kiri.

2. Gangguan pada otot
Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi
gangguan pada otot maka akan sangat mengganggu sistem gerak.
Gangguan yang dapat terjadi pada otot antara lain sebagai berikut.

a. Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu
berkontraksi. Atrofi dapat terjadi karena kurangnya aktivitas otot.

b. Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit
jika digerakkan. Stiff dapat terjadi karena adanya peradangan
pada otot trapesius leher.

c. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga
usus merosot ke bawah.

d. Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara
mendadak dan singkat. Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah
ke otot.

PERKEMBANGAN PADA MANUSIA

A. Masa Balita
Pada bab sebelumnya kamu sudah mempelajari pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan dan hewan. Coba kamu sebutkan
definisi dari perkembangan! Secara harfiah, perkembangan diartikan
sebagai proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan
manusia terjadi secara bertahap, yaitu balita, anak-anak,
remaja, dewasa, dan manula.
Balita merupakan kependekan dari anak usia di bawah lima
tahun. Masa balita merupakan tahap pertumbuhan anak mulai dari
bayi sampai usia 5 tahun

B. Masa Anak-anak
Tahapan berikutnya setelah masa balita adalah masa anak-anak, yaitu
usia 6 tahun hingga 10 tahun. Pada masa anak-anak, pertumbuhan fisik dan
mental mulai meningkat. Pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat badan
disertai perkembangan koordinasi otot-otot, dan kemampuan mental

C. Masa Remaja
Masa remaja atau masa puber, merupakan masa penghubung antara masa
anak-anak dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
sangat pesat, baik fisik maupun psikologis. Perkembangan yang pesat ini
berlangsung pada usia 11–16 tahun pada laki-laki dan 10–15 tahun pada
perempuan. Anak perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan anak laki-laki.
Pada masa pubertas mulai ada rasa tertarik terhadap lawan jenisnya.

Pesatnya perkembangan pada masa puber dipengaruhi oleh hormon seksual.
Organ-organ reproduksi pada masa puber telah mulai berfungsi. Salah satu ciri
masa pubertas adalah mulai terjadinya menstruasi pada perempuan. Adapun pada
laki-laki mulai mampu menghasilkan sperma. Ciri-ciri perubahan tubuh pada masa
remaja dapat dibedakan menjadi ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder.

1. Ciri-ciri kelamin primer

a. Mulai berfungsinya organ reproduksi

Organ reproduksi pada laki-laki (testis) mulai berfungsi menghasilkan
hormon testosteron. Testosteron berfungsi merangsang testis untuk
menghasilkan sperma.
Organ reproduksi pada perempuan (ovarium) mulai memproduksi
hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini memengaruhi perkembangan
organ reproduksi perempuan. Selain itu, juga memengaruhi
ovulasi, yaitu pematangan sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium.

b. Laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami
menstruasi

Seiring dengan produksi sperma yang meningkat, pada anak lakilaki
terjadi mimpi basah. Mimpi basah pertama dapat dijadikan tanda
bahwa seorang laki-laki telah akil balig.
Organ reproduksi yang telah aktif pada anak perempuan ditandai
dengan terjadinya menstruasi. Ketika memasuki masa pubertas, indung
telur (ovarium) pada perempuan mulai aktif dan mampu menghasilkan
sel telur (ovum).

2. Ciri-ciri kelamin sekunder

Ciri-ciri kelamin sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada laki-laki
dan perempuan. Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara lain
payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat
kelamin, serta membesarnya panggul. Ciri-ciri kelamin sekunder anak lakilaki
adalah tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan
di sekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih bidang.

Perkembangan fisik pada masa remaja paling pesat di antara tahaptahap
perkembangan manusia. Selain perubahan-perubahan fisik, remaja
juga mengalami perubahan secara psikologis. Perkembangan jiwa pada
masa remaja juga semakin mantap. Pada akhir masa remaja, jiwanya
sudah tidak mudah terpengaruh serta sudah mampu memilih dan
menyeleksi. Remaja juga mulai belajar bertanggung jawab pada dirinya,
keluarga, dan lingkungan. Remaja mulai sadar akan dirinya sendiri dan
tidak mau diperlakukan seperti anak-anak lagi.

D. Masa Dewasa
Tubuh manusia mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan
sempurna pada usia kurang lebih 20 tahun. Pada masa tersebut otot-otot dan
otak telah mencapai kekuatan maksimal. Perkembangan cara berpikir telah
matang. Demikian juga emosinya. Organ reproduksi pada masa dewasa telah
berkembang dengan sempurna.

E. Masa Tua (Manula)
Ketika manusia memasuki usia 40 sampai 50 tahun mulai terjadi banyak
perubahan pada tubuh. Pada masa tua organ-organ tubuh mengalami penurunan
fungsi karena proses penuaan. Penurunan fungsi organ tubuh antara lain
persendian menjadi kaku, tulang menjadi lemah, lensa mata mengeras, dan kulit
kehilangan elastisitasnya. Selain itu, juga terjadi pengurangan kepekaan alat indera,
baik pendengaran, penglihatan, maupun peraba. Orang yang sudah tua lebih
cepat letih, reaksinya semakin lamban, dan daya tahan terhadap penyakit semakin
lemah. Meskipun demikian, perubahan ini terjadi sangat lambat sehingga orang
tidak menyadarinya selama bertahun-tahun.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A. Peristiwa Tumbuh dan Berkembang
Pernahkah kamu mengamati tumbuh-tumbuhan atau hewan yang ada di
sekitarmu? Tumbuhan atau hewan-hewan tersebut semula kecil. Setelah
beberapa lama tumbuh menjadi besar. Peristiwa bertambahnya ukuran makhluk
hidup itulah yang disebut dengan pertumbuhan. Ketika mengalami pertambahan
ukuran (tumbuh) tersebut, makhluk hidup juga mengalami berbagai perubahan.
Perubahan-perubahan pada makhluk hidup yang mengiringi pertumbuhan disebut
dengan perkembangan.

Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dilihat dari bertambah besar dan tingginya
batang. Sedangkan perkembangannya dapat dilihat dengan adanya perubahanperubahan
pada bentuk batang, daun, akar, munculnya bunga, dan terbentuknya
buah. Adapun pertumbuhan pada hewan dapat dilihat dari semakin besarnya
badan hewan tersebut, sedangkan perkembangannya dapat disaksikan dari
perubahan pada tubuh dan kelakuan hewan tersebut. Misalnya, burung kecil
setelah menetas belum dapat terbang, namun setelah besar dia akan belajar
terbang dan mencari makan sendiri.

Begitu pula pada manusia, pertumbuhan pada manusia dapat dilihat dari
bertambah besar dan tingginya tubuh. Sedangkan perkembangan pada manusia
dapat dilihat baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik misalnya, terjadi
perubahan bentuk tubuh dari anak-anak menuju dewasa. Suara anak-anak juga
berbeda dari suara orang dewasa. Secara psikis anak-anak biasanya sangat
manja dan membutuhkan perlindungan dari orang dewasa, setelah menginjak
usia remaja dan dewasa maka manusia akan menjadi lebih mandiri. Perubahan
makhluk hidup dari muda menjadi tua juga merupakan salah satu bentuk
perkembangan.

B. Mengapa Makhluk Hidup Tumbuh dan Berkembang?
Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tahukah
kamu, apakah yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan itu?

1. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah penambahan biomassa yang bersifat tidak dapat
balik (irreversible). Penambahan bomassa ditandai dengan penambahan
berat, panjang, volume, jumlah sel, dan lain-lain. Pertumbuhan pada makhluk
hidup dapat dilihat dari perubahan ukurannya. Oleh karena itu, pertumbuhan
dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat. Ciri-ciri pertumbuhan
antara lain sebagai berikut.
a. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
b. Terjadi peningkatan jumlah sel.
c. Terdapat penambahan kuantitatif individu
d. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat.
e. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
f. Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh
lagi.

Pertumbuhan dapat terjadi karena tubuh makhluk hidup tersusun atas
sel-sel. Sel-sel tersebut dapat membelah diri menjadi jumlah kelipatannya.
Bertambahnya jumlah sel menyebabkan penambahan ukuran tubuh makhluk
hidup.

Pada usia dewasa, pembelahan dan pembentukan sel-sel baru hanya
berfungsi untuk memperbaharui sel-sel yang rusak. Pada usia tua, kemampuan
membelah diri sel generatif semakin menurun, sehingga sel-sel yang
tua dan rusak sudah tidak bisa cukup tergantikan oleh sel-sel yang baru dan
akhirnya sel-sel baru tidak terbentuk lagi.

2. Perkembangan
Selama pertumbuhan, makhluk hidup juga mengalami perkembangan.
Perkembangan merupakan perubahan struktur dan fungsi yang bersifat
spesifik. Perubahan struktur dan fungsi tersebut menyebabkan bagian-bagian
penyusun tubuh bertambah lengkap, sempurna, dan kompleks. Adapun ciriciri
perkembangan antara lain sebagai berikut.
a. Terjadi peningkatan kualitatif individu
b. Adanya proses kedewasaan.
c. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat.
d. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses

perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.
Peristiwa perkembangan selalu penyertai pertumbuhan. Ketika terjadi
proses pertumbuhan, terbentuk organ dengan fungsi-fungsi khusus. Organ
tubuh yang terbentuk berfungsi sesuai dengan tujuan dibentuknya organ tubuh
tersebut. Perubahan bentuk fisik dan sifat individu sering dipengaruhi oleh
berfungsinya organ.

1. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Hewan dan Manusia

Pertumbuhan dan perkembangan hewan terjadi di seluruh bagian
tubuhnya. Pertumbuhan tersebut menyebabkan bagian-bagian tubuh hewan
semakin besar atau semakin panjang. Pertumbuhan dan perkembangan yang
terjadi pada hewan dan manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam (internal)
makhluk hidup dan faktor dari luar (eksternal).

a. Faktor internal
Faktor dari dalam tubuh makhluk hidup yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan antara lain sebagai berikut.

1) Gen
Gen merupakan faktor penentu sifat yang diturunkan dari
induknya. Sifat-sifat yang diturunkan dalam gen setiap jenis hewan
berbeda.

2) Hormon
Hormon memengaruhi aktivitas di dalam tubuh. Hormon yang
memengaruhi pertumbuhan hewan dan manusia disebut hormon
somatotrof.

b. Faktor eksternal
Pertumbuhan dan perkembangan juga dipengaruhi oleh faktor dari
luar. Faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
hewan dan manusia adalah sebagai berikut.

1) Makanan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan sebagai sumber
tenaga dan zat pembangun tubuh. Makanan sebagai sumber tenaga
adalah karbohidrat, sedangkan sumber pembangun tubuh adalah
protein. Ketercukupan kebutuhan makanan akan menjadikan hewan
atau manusia tumbuh optimal.

2) Sinar matahari
Sinar matahari diperlukan dalam pengubahan provitamin D
menjadi vitamin D. Vitamin D membantu penyerapan kalsium dan
fosfor dari makanan.

3) Aktivitas fisik
Kegiatan fisik, misalnya olahraga dan latihan, akan dapat
memperbesar ukuran otot dan tulang.

4) Suhu
Suhu yang sesuai diperlukan dalam pertumbuhan hewan
maupun manusia.

2. Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan interaksi antara faktor
dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan antara lain sebagai berikut.

a. Hormon
Hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan antara lain sebagai berikut.

1) Auksin
Auksin berfungsi untuk pertumbuhan dan penghambatan
pertumbuhan, dormansi, pembentukan bunga dan buah, serta
penuaan dan pengguguran.

2) Giberelin
Fungsi giberelin adalah merangsang pembelahan sel serta
merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan
dalam perkecambahan. Giberelin juga merangsang pembentukan
tunas, menghilangkan dormansi biji, dan merangsang pertumbuhan
buah secara parthenogenesis.

3) Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah.
Sitokinin yang ditemukan pertama kali adalah kinetin. Sitokinin yang
terdapat pada Zea mays adalah zeatin. Fungsi sitokinin adalah
merangsang pembelahan sel, merangsang pembentukan tunas pada
batang maupun pada kalus, menghambat efek dominansi apikal, dan
mempercepat pertumbuhan memanjang.

4) Asam absisat
Tidak semua hormon berfungsi untuk memacu pertumbuhan,
sebab ada juga yang menghambat pertumbuhan, yaitu asam absisat.
Fungsi asam absisat adalah menghambat pembelahan dan pemanjangan
sel, menunda pertumbuhan atau dormansi, merangsang
penutupan mulut daun di musim kering, dan membantu peluruhan
daun pada musim kering.

b. Genetik
Faktor genetik yang diturunkan dari induknya sangat memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Adapun faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Suhu
Suhu lingkungan berpengaruh terhadap respirasi, fotosintesis,
transpirasi, dan reproduksi.

b. Cahaya
Cahaya diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
Namun, pada saat proses perkecambahan, cahaya justru menghambat
pertumbuhan kecambah. Kecambah yang ditumbuhkan di tempat yang
gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan di tempat yang terang.
Pertumbuhan yang cepat di tempat yang gelap disebut etiolasi.

c. Kelembaban
Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan air (transpirasi)
serta penyerapan makanan dan air. Jika kelembaban udara rendah maka
transpirasi akan berlangsung cepat sehingga memacu tumbuhan untuk
menyerap makanan dan air. Keadaan ini dapat memacu pertumbuhan
tumbuhan.

d. Oksigen
Oksigen memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan
yang besar untuk menyimpan oksigen. Oksigen ini dimanfaatkan
tumbuhan untuk respirasi.

e. Air dan zat hara
Zat hara merupakan sumber energi dan sumber materi untuk
pembentukan berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan tanaman. Air sangat diperlukan pada saat perkecambahan
biji. Air juga sangat penting untuk membentuk vakuola sel dan
mengaktifkan enzim. Air berfungsi sebagai pelarut zat hara agar dapat
masuk ke dalam sel akar secara difusi.

C. Metamorfosis dan Metagenesis
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup tertentu ada
yang disertai dengan perubahan bentuk pada tubuhnya.

1. Metamorfosis
Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk pada tubuh
hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Proses metamorfosis melibatkan perubahan bentuk atau struktur
melalui beberapa tahap pertumbuhan sel dan differensiasi sel.
Metamorfosis ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu:

a. Metamorfosis sempurna (holometabolisme)
Metamorfosis disebut sempurna apabila hewan mengalami
perubahan bentuk secara nyata dengan tahapan-tahapan yang
jelas. Kupu-kupu mengalami tahapan yang panjang sebelum
menjadi kupu-kupu dewasa. Pertama kali, kupu-kupu
akan bertelur. Telur kupu-kupu biasanya diletakkan di
dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Tahap berikutnya
ulat akan berubah menjadi kepompong (pupa) dan
akhirnya menjadi kupu-kupu dewasa.

b. Metamorfosis tidak sempurna (hemimetabolisme).
Metamorfosis disebut tidak sempurna apabila
perubahan tubuh yang terjadi tidak mencolok. Contoh
metamorfosis tidak sempurna terjadi pada kepik,
jangkrik, dan belalang. Pada hewan-hewan tersebut
proses menjadi hewan dewasa melalui perubahan dari
bentuk nimfa terlebih dahulu

2. Metagenesis
Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat
terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini
dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya pergiliran keturunan
atau pergantian siklus, yaitu:

a. Siklus seksual (generatif)
Pada siklus seksual dihasilkan gametofit.
b. Siklus aseksual (vegetatif)
Pada siklus aseksual dihasilkan sporofit.